ku menunggumu di pintu yang tak terkunci,
pintu yang sengaja ku buat biar bisa ku hitung jejak langkahmu berdenyut
dan ketika rinduku sudah terlantar, aku berusaha memungutnya satu persatu dan tak ku sisakan agar tak dijilat lidah anjing-anjing malam.
seusai tenang, pintu itu kembali ku tutup rapat.
aku baru saja menunggumu di pintu itu lagi, di pintu yang berwarna sama.
hari itu sedikit berlari
sampai hujan tak berani mengejar dan menitipkan kamu ke depan mataku,
mata itu tak berani melukis tatapmu
aku lupa cara angin membelai para ilalang di sabana senja,
tak ingat dengan kecupan ombak di karang-karang tua,
terlalu lekas kau menyuguhkan matanya, hujan
aku masih kehilangan kunci pintuku
sementara secangkir teh dan sekuntum melati menunggunya di balik pintu...
Minggu, 16 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Halaman
About Me
'1998'
Foto ini digambar oleh anak saya yang berusia enam setengah. cerita sebelum gambar ini jadi, ia tampak bosan menunggu di lobi sebuah bank l...
0 komentar:
Posting Komentar