Jumat, 12 Maret 2010

Roman Bawah Kubah


di tiap harinya,saya selalu menyempatkan waktu buat tempat ini. tapi bukan untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai muslim ( kadang-kadang, sih kalau ustadz di situ menyerukan agar segera ke atas...hehehe).

tepatnya di bawah kubah (bukan di masjid), ada sebuah ruangan seperti gua hira (red.kaka Bram) di situlah istana cadangan saya dalam bernaung di pengembaraan hidup ini (kontradktifnya)atau kami namakan laboratorium seni. ruangan ini cukup memadai untuk berteriak, bergerilya atau ber-apa saja.

mengapa di sebut sebagai laboratorium seni, jawabannya ada di topik diskusi pada grup UPKSBS UMI. di sana ibarat surga firdaus tetapi kadang-kadang berubah menjelma markas monster seperti di program TV Anak-anak. pada waktu-waktu tertentu akan datang para malaikat di tiap-tiap gerbangnya dan menuangkan sedikit nurul di hati penghuninya, waktu-waktu itu adalah pukul 12.05 dan 15.37. bagi siapa saja yang menangkap cahaya dari malaikat itu, maka surgalah baginya dan bagi yang sengaja pura-pura tidur atau bersembunyi di balik pilar-pilar setan maka nerakalah baginya( ini bukan ayat, ini kenyataan ).

beberapa hari lalu, tempat ini menjadi venew dari pagelaran seni akhir tahun "ROMAN BAWAH KUBAH" yang menyajikan beberapa karya fenomenal dari teman-teman UKM seni UMI, pada acara itu saya bertindak sebagai Kurator dan Salah satu Personil ROMAN Accoustic yang mengisi pertunjukan seni akhir tahun itu.
pertunjukan teater,puisi,tari,Musik dan Gallery fotografi dan Rupa menjadi daftar menu pagelaran itu.

namun, kami baru saja mendapatkan sepucuk kabar dari pemilik Masjid itu yang berbunyi Laboratorium Seni akan segera di pindahkan ke tempat yang kami juga tidak tahu dimana. kalaupun Pindah, kami rela asal tempat yang baru itu kami lihat layak sebagai belantara bukan petak-petak petaka.

Bawah Kubah yang mungkin menjadi kenangan seperti Negeri 4 kali 4 dahulu...

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

'1998'

Foto ini digambar oleh anak saya yang berusia enam setengah. cerita  sebelum gambar ini jadi, ia tampak bosan menunggu di lobi sebuah bank l...

Followers