Ujarku di udaramu #1
aku singgah lagi di udaramu
untuk sejenak waktu
di laut banyak kalut menyulut
di darat banyak syarat menjerat
di api sangat baik-baik saja namun terlau bernyali,
untuk sejenak waktu,
aku meminta nafas di udaramu ...
( sesak desak berdesah )
Ujarku di udaramu #2
Hari sudah lupa dengan namanya di hembusan itu,
aku terlanjur memilih udara untuk menemuimu di janji kita yang kesekian kala, sayapsayap hebat berdebat di pertemuan itu hingga bulubulu menghalau mataku mengucapkan syair-syair air hujan yang teduh di jelang maret,
udara yang bersuara mesra...aku terlalu banyak meminjam gelisah, setelah kau setubuhi angin dan melahirkan senandung yang kau kandung, rautku menjelma mendung. Padang angkasa pelan menelan nafasmu ketika kabar itu sampai padanya namun tangannya hanya menangkap angin saja, kau lari dengan janjimu ke tenggara.
Kau adalah sisa sia-sia....
-udaramu terlalu cepat mengadiliku di hari yang terlupa-
Sabtu, 01 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Halaman
About Me
'1998'
Foto ini digambar oleh anak saya yang berusia enam setengah. cerita sebelum gambar ini jadi, ia tampak bosan menunggu di lobi sebuah bank l...
0 komentar:
Posting Komentar