
Pertengahan 2009 silam merupakan lembar baru yang berisi sejuta kesan di bundel sejarah kehidupan saya. Pada waktu itu, saya adalah salah satu dari anggota team delegasi kampus Universitas Muslim Indonesia yang mengatas namakan Teater Tangan UPKSBS UMI dalam mengikuti perhelatan akbar teater nasional Temu Teman VII ( temu teater mahasiswa nusantara 7) dimana terselenggara di Singaraja, Bali. Acara ini adalah kegiatan tahunan yang telah di ikuti oleh seluruh pekerja seni kampus (PSK) se-nusantara. namun, saya baru saja mengikuti 2 kali sepanjang perhelatannya yaitu di temu teman VI Surabaya dan kini, Bali.
Yang bikin mengesankan adalah terbitnya Buku yang berjudul “desa kala patra”, buku yang di publikasikan oleh Sastra Welang ini adalah kumpulan naskah teater yang juga merupakan karya sastra yang sangat luar biasa menurut saya, sebab sangat jarang kita temukan di manapun, alasanya buku antologi naskah belum bisa bersaing dengan karya sastra lainnya sebut saja seperti puisi atau prosa dalam penerbitannya . Dalam buku yang tebalnya 162 halaman ini terdapat naskah yang saya buat, judulnya adalah “INDOOR” berkisah tentang deskripsi Indonesia dalam dua sisi yang berlawanan, sisi yang satu melukiskan keramahan atau kedamaian sedang yang satunya lagi memperlihatkan kemarahan atau ke-mandeg-an. Teater ini termasuk dalam jenis teater eksperimental di mana dalam pengungkapan teksnya, tubuh yang menjadi media atau bahasanya. Pemain dalam lakon ini berjumlah 5 orang dan 4 adegan dan Kebetulan pada saat itu saya juga merangkap sebagai sutradara.
Yang bikin mengesankan adalah terbitnya Buku yang berjudul “desa kala patra”, buku yang di publikasikan oleh Sastra Welang ini adalah kumpulan naskah teater yang juga merupakan karya sastra yang sangat luar biasa menurut saya, sebab sangat jarang kita temukan di manapun, alasanya buku antologi naskah belum bisa bersaing dengan karya sastra lainnya sebut saja seperti puisi atau prosa dalam penerbitannya . Dalam buku yang tebalnya 162 halaman ini terdapat naskah yang saya buat, judulnya adalah “INDOOR” berkisah tentang deskripsi Indonesia dalam dua sisi yang berlawanan, sisi yang satu melukiskan keramahan atau kedamaian sedang yang satunya lagi memperlihatkan kemarahan atau ke-mandeg-an. Teater ini termasuk dalam jenis teater eksperimental di mana dalam pengungkapan teksnya, tubuh yang menjadi media atau bahasanya. Pemain dalam lakon ini berjumlah 5 orang dan 4 adegan dan Kebetulan pada saat itu saya juga merangkap sebagai sutradara.
ini merupan kado yang membanggakan bagi saya pribadi dan juga sebuah persembahan dari saya buat teman-teman UKM seni UMI yang terus menjadi tombak dalam proses pencarian gekstur di rimba pengetahuan.
Besar dengan Karya … ( kata itu slalu membisikku sebelum dan seusai bergelisah)
0 komentar:
Posting Komentar