Senin, 17 Januari 2011

Bijak


Ayam diluar sudah berkokok, itu menandakan berkurang lagi usia saya di dunia ini. saya selalu merindukan datangnya masa lalu disaat sekarang, kurang lebih saya bisa memperbaiki atau mengoreksi sikap supaya nantinya perjumpaanku dengan orang-orang masa depan bisa terlihat sopan.
saya masih muda dalam bilangan usia manusia, belum ada keriput, ompong atau uban di fisik saya, ciri-ciri pikunpun belum nampak alias masih kinclong dan pelayaran usia ini mempengaruhi banyak dimensi kehidupan salah satunya pemikiran.

Shubuh ini, saya langsung kepikiran dengan pembicaraan antara saya dan mama di telepon pagi tadi. kalimatnya mengalir sangat lamban, perlahan namun membuat hati ini tak mampu menahan kerinduan, beliau seperti bung karno membacakan pidato agar rakyat indonesia tetap dan terus berjuang, beliau menasehati saya untuk mengurusi segala urusan akademis supaya lekas menuju jenjang selanjutnya dengan intonasi yang pas dan mantap, sekarang masalahnya ada pada "kata-kata emas" mama, sungguh saya tak bisa bayangkan darimana kalimat itu beliau cabut dan menanamkan di hati saya?

Ayam diluar berkokok lagi dan itu tandanya saya harus terus berdoa dan berusaha agar nantinya bisa mengaminkan harapan-harapan bapak dan mama,
semakin bertambahnya usia, kita harus juga semakin bijak, bro

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

'1998'

Foto ini digambar oleh anak saya yang berusia enam setengah. cerita  sebelum gambar ini jadi, ia tampak bosan menunggu di lobi sebuah bank l...

Followers