Saya mulai tulisan ini dengan ucapan-ucapan hujan kemarin, tiga hari berturut-turut berbicara tanpa henti, berbisik, kadang terbata-bata , "tik...tik...tik.." dan hari ini hampir beberapa jam ia menghilang dari jarak pandang. kehilangan pasti ada, rasa lain-lain dalam hati muncul satu persatu dan sekarang saya harus menampungnya didalam kamar, menemani diri menghabiskan malam.
("tik...tik..tik..." suara itu apakah menandakan kau telah memenuhi undanganku, kalau itu memang adalah kau, sebentar lagi orang-orang akan menghujatmu di status facebook,tweeter, warung kopi, halte dan tak usah datang pada mereka yang tak menyukaimu. "tik...tik..tik..." dan jalan-jalan menjadi sungai, kendaraan berjalan pelan-pelan, saudara disana menggulung celana, menggunakan payung agar menghindari seranganmu, "tik...tik..tik..." semakin deras, semakin kau tunjukan rasa rindumu padaku, kau semakin kuat melawan rinduku yang berat. "tik...tik..tik..." )
("tik...tik..tik..." suara itu apakah menandakan kau telah memenuhi undanganku, kalau itu memang adalah kau, sebentar lagi orang-orang akan menghujatmu di status facebook,tweeter, warung kopi, halte dan tak usah datang pada mereka yang tak menyukaimu. "tik...tik..tik..." dan jalan-jalan menjadi sungai, kendaraan berjalan pelan-pelan, saudara disana menggulung celana, menggunakan payung agar menghindari seranganmu, "tik...tik..tik..." semakin deras, semakin kau tunjukan rasa rindumu padaku, kau semakin kuat melawan rinduku yang berat. "tik...tik..tik..." )
0 komentar:
Posting Komentar