Jumat, 25 Februari 2011

Magolla'


Saya melihat kau sedang berpikir banyak, sebanyak kerutan didahimu. apakah mereka-meraka itu sangat kuat? setangguh apa daya mereka sehingga membuatmu tertunduk lesu? keluarlah dahulu,teman. di kursi itu, kamu kelihatan tak berdaya. saya merasa sedih melihat keadaanmu seperti ini, tinggalkanlah dulu peraduanmu. coba lihat dibalik jendela kaca itu, disana ada hutan yang rimbun juga gunung yang tambun, tinggi menjulang menembus megah-megah tebal. olahlah raga dan otakmu di puncak sana, simaklah betapa merdu suara alam ini dan dekap erat ia di telingamu, kau akan tertidur pulas diatas rerumputan kering dan dibangunkan oleh sinar matahari yang mengecup hangat keningmu di pagi nanti kemudian barisan burung camar datang mengucapkan beribu salam kepadamu seolah-oleh kau ibarat sahabat mereka yang lama tak bersua.
keluarlah diluar sana,teman. disitu kau tampak seusia dengan kursi tua itu. penuhilah panggilan alam sana yang menemanimu memecahkan kerasnya pikiranmu sekarang. bangkitlah teman, beranilah menemui alam namun sebelum kau beranjak, habisilah dahulu sisa kopi didalam cangkir itu kemudian hisaplah dalam-dalam kretekmu, kepulkan pelan-pelan dan dengan menyebut nama Tuhan, LAWAN.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

'1998'

Foto ini digambar oleh anak saya yang berusia enam setengah. cerita  sebelum gambar ini jadi, ia tampak bosan menunggu di lobi sebuah bank l...

Followers