Sabtu, 21 Desember 2024

Ayam Kopaka Kotamara

Olahan ayam baru menjadi pilihan oleh masyarakat Baubau. Saya masih ingat di awal tahun 2000-an, ayam adalah makanan yang mewah dan disantap di waktu-waktu tertentu. Di sisi harga yang jauh terjangkau dan untuk melahap ayam itu hanya di hari-hari penting, hari lebaran atau haroana maludu.

Di daerah yang dikelilingi laut, ikan menjadi lauk utama. Namun, kini ikan sudah menemukan saingan di warung makan.  Masyarakat yang melihat peluang usaha saling kejar mengejar membuat kedai olahan ayam, kedai ‘ayam goreng’ pun bermunculan dan berdiri saling berdekatan. Satu dari mereka kebetulan adalah teman karib saya, nama lengkapnya Abdul Wahid yang setelah memiliki anak kerap dipanggil dengan bapaknya Ozil. Ia memulai usaha ayam gorengnya tahun 2021, lokasi kedainya boleh dibilang strategis, berada di alun-alun Kotamara. Sebenarnya saya sedikit terkejut ketika tahu Ia membuka usaha ayam goreng, karena sebelumnya ia mengabdi di Rumah sakit swasta. Profesinya sebagai perawat sudah cukup lama dia tekuni dan saya yakin sampai sekarang dia masih mencintai profesi itu.

Kedai ayam gorengnya terbilang ramai, Ia sudah punya pelanggan tetap mulai dari anak, remaja hingga oma-opa. Ia sudah hafal di luar kepala bagian ayam yang akan dipesan oleh pelanggan tetapnya. Tampaknya, Ia sudah mulai cekatan dengan bisnis barunya.

Saya menanyakan apa rahasia sehingga orang-orang datang makan di kedaimu? Ia jawab “kalau tanya rahasia, berarti saya tidak bisa memberikan jawaban karena kalau saya jawab berarti bukan lagi disebut rahasia”. Jawabannya menggelitik, mendengarnya saya langsung ketawa.

Persiapan, Ketersediaan dan Pelayanan.

Saya berupaya menyimpulkan atas sebuah tempat usaha yang ramai.

Persiapan, ini adalah upaya awal. Jika di tahap ini sudah berantakan maka berdampak atas jalannya usaha. Dalam konteks jualan ayam goreng, menyiapkan  hal-hal materil seperti bahan dan perlengkapan selanjutnya yang non-materil, pengetahuan cara marinasi yang baik, porsi seberapa banyak tepung ayam yang dipakai, dan teknik dalam menggoreng.

Ketersediaan, memastikan bahan utama dari produk jualan itu tersedia. Kalau habis maka tidak ada yang akan dijual. Stok bahan mesti aman untuk beberapa hari ke depan, siapkan lemari pembeku sebagai penunjang operasional usaha. Bahan-bahan pelengkap juga jangan diabaikan agar tetap tersedia, seperti tomat, cabe, minyak goreng, tempurung kelapa dan lainnya.

Pelayanan, rasa dan harga sajian di sebuah kedai itu terkadang menjadi pilihan ke dua dari seorang pelanggan. Meski enak dan level kepedasannya memuaskan, itu tak akan berarti apa-apa jika pelayanan tidak maksimal. Banyak kedai yang ramai dikunjungi, tak berbanding positif dengan pelayanannya. Kebanyakan orang tak akan kedua kali ke kedai setelah mendapatkan pengalaman pelayanan yang buruk, mereka meninggalkan kesan buruk itu bukan hanya di hati namun di status media sosial atau di kolom komentar Google Maps.

Waktu operasional kedai Bapaknya Ozil mulai pukul 10.00-23.00, beberapa saat setelah Ia menutup kedainya, Ia sudah memarinasi ayam buat bahan jualan besok, 3-4 hari sekali mobil distributor ayam mendatangi kedainya, Ia amat memperhatikan stok ayam di Lemari pembekunya, dan saya rasa pelayanan yang Ia berikan kepada para pelanggannya sangat memuaskan,  Ia memiliki modal sosial yang tinggi, sikap profesi awalnya sebagai perawat yang memberikan rasa nyaman, memiliki kesabaran, berperilaku santun dan bertutur sopan sudah dipraktikkan dalam pelayanannya kepada pelanggan di kedainya.  


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

'1998'

Foto ini digambar oleh anak saya yang berusia enam setengah. cerita  sebelum gambar ini jadi, ia tampak bosan menunggu di lobi sebuah bank l...

Followers