Kronologis dari rentetan insiden ini sama-sama di mulai dengan aksi demonstrasi dengan isu yang serupa pula yaitu reaksi dari peristiwa pasca penyerangan Wisma HMI cabang Makassar di jalan bontolempangan. Mahasiswa menuntut kepada pihak kepolisian agar menindak para pelaku penyerangan yang setelah di usut mereka adalah anggota kepolisian dan aksi itu berbuntut pada pengrusakan fasilitas kepolisian berupa pos jaga dan pemblokiran jalan oleh mahasiswa di sekitar ruas-ruas perempatan alauddin namun tindakan pemblokiran ini tidak di senangi oleh masyarakat setempat, mereka merasa di rugikan oleh ulah mahasiswa yang memblokir jalan dengan alasan menghambat perekonomian warga setempat yang rata-rata sebagai supir pete-pete, abang becak, dan penjual di sekitar TKP dan aksi lempar batupun tak bisa terlelak lagi dan hari ini kejadian yang sama terjadi kembali di kampus orange, gunung sari. Mahasiswa VS masyarakat, 2 hari di arena merdeka.
Yang mesti di garis bawahi di kedua insiden ini adalah sikap polisi yang tak nampak sebagai pengayom masyarakat, nampak jelas para seragam coklat ini seperti membiarkan pertempuran batu itu terjadi, mereka acuh dengan sekelilingnya dan pura-pura bertindak setelah korban berjatuhan di kedua kubu atau jangan-jangan, polisi memang sengaja membuat kebencian di mata masyarakat pada sosok mahasiswa yang merupakan “musuh abadi” institusi POLRI itu,hmmm... sejatinya, mahasiswa takkan berhenti berteriak bila masih mengendus segala nafas ketidakadilan, kesewenang-wenangan, atau bentuk-bentuk lainnya yang tak berpihak kepada rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar